MATANEWSTV.com
Pekalongan, Jawa Tengah – Bencana alam tanah longsor dan banjir bandang melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/01/2025).
Bencana ini mengakibatkan kerusakan besar, menelan korban jiwa, dan terganggunya akses ke sejumlah wilayah.
Data Korban yang terhimpun sementara, sebagai berikut :
- Korban meninggal dunia
✍️ Sebanyak : 17 orang.
✍️ Identitas Korban Meninggal Dunia :
-
- Revalina (19), Warga Sipetung
- Suyati, Warga Tlogohendro
- Kiki Pramudita (23), Warga Garung Desa Yosorejo
- Sutar, (49), Warga Tlogopakis
- Riyanto (50), Warga Yosorejo
- Ayat (27), Warga Kasimpar
- Sumeri (30), Warga Garung Desa Yosorejo
- Doni (27), Warga Gumelem
- Winarko (27), Warga Gumelem
- Supari (37), Warga Kasimpar
- Sularso (44), Warga Kasimpar
- Inawati (23), Warga Kasimpar
- Afkar (4), Warga Kasimpar
- Khusnul Cholifah (35), Warga Kasimpar
- Rikhim (40), Warga Kasimpar
- Rahmono (24), Warga Tlogohendro
- Joni Yulianto, (45), Warga Sragi
- Korban hilang
✍️ Sejumlah warga belum ditemukan diantaranya :
-
- M. Teguh Imanto, Warga Kayupuring
- Abiyas, Warga Kasimpar
- Giyanto, Warga Gumelem
- Tegar Hariyanto, Warga Batang
- M. Nasrullah Amin, Warga Pekalongan
- Asiah, Warga Tlogohendro
- Ta’ari, Warga Yosorejo
- Aure, Warga Kasimpar
- Ta’adi, Warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi
Lokasi Terdampak
Kecamatan Petungkriyono menjadi wilayah paling parah terdampak. Desa Kasimpar tercatat mengalami kerusakan terberat dan jumlah korban terbanyak.
Selain di Petungkriyono, banjir juga merendam wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.
Akses jalan menuju desa-desa terdampak lumpuh total, termasuk jalan utama menuju Kabupaten Pekalongan.
Evakuasi dan Kendala
Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, dan relawan terus melakukan evakuasi meskipun menghadapi kesulitan akibat medan berat, hujan deras, dan akses yang terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi, menyebutkan upaya pencarian korban dilakukan secara bertahap dan penuh kehati-hatian untuk menghindari longsor susulan.
Sekda Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, telah mengonfirmasi bencana ini dan meminta warga meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan.
Penyebab dan Kondisi Terkini
Bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu banjir bandang dan tanah longsor.
Kondisi cuaca yang terus hujan memperparah situasi dan menghambat proses evakuasi.
Winarno, warga Desa Telogopakis, mengatakan bahwa akses menuju titik terdampak sangat sulit ditembus.
Ia juga menyebut bahwa longsor paling parah terjadi di Desa Kasimpar, sementara wilayah di sekitarnya terdampak ringan namun tetap membutuhkan penanganan.
Penanganan Lanjutan
BPBD dan Basarnas berkoordinasi untuk melanjutkan pencarian korban dengan melibatkan relawan lokal.
Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang belum membaik.
Pemerintah setempat juga diharapkan segera mengirimkan bantuan logistik, alat berat, dan tim medis ke lokasi terdampak.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian korban masih berlangsung, dan jumlah korban diperkirakan bisa bertambah.
TS^