matanewstv.com
Banyuwangi, — MATANEWSTV.com –Tragedi tenggelamnya kapal motor (KM) Tunu Pratama Jaya mengguncang perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Kapal yang mengangkut 53 penumpang dan 12 awak ini dilaporkan hilang kontak dan tenggelam pada pukul 23.15 WIB, saat dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali.
Menurut Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., kejadian bermula saat KM Tunu Pratama Jaya melakukan bongkar muat di Pelabuhan LCM Ketapang pukul 22.28 WIB, kemudian bertolak ke Gilimanuk pada pukul 22.56 WIB.
Namun, hanya berselang kurang dari satu jam, kapal dinyatakan hilang kontak dan tenggelam di tengah Selat Bali.
“Pada saat kejadian, kondisi cuaca cukup ekstrem dengan kecepatan arus mencapai 2 meter per detik, tinggi gelombang 2,5 meter, dan kecepatan angin sekitar 9 knot,” ujar Kapolresta.
Manifes Penumpang dan Awak Kapal
KM Tunu Pratama Jaya mengangkut total 22 unit kendaraan berbagai jenis, serta 53 penumpang di dalam kendaraan. Selain itu, kapal juga diawaki oleh 12 orang kru yang dipimpin oleh Nahkoda Agus Slamet.
Daftar penumpang mencakup warga dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Jember, Jakarta, Aceh, hingga Bali.
Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi dan pencarian korban masih terus dilakukan, mengingat beberapa data penumpang masih belum lengkap atau tanpa alamat.
Upaya Gabungan Evakuasi
Sebanyak sembilan armada gabungan dari KSOP, KRI TNI AL, Polair, Basarnas, dan operator kapal dikerahkan dalam upaya pencarian dan evakuasi.
Posko gabungan telah didirikan di ruang monitoring ASDP Ketapang untuk memfasilitasi koordinasi antarlembaga, sementara beberapa titik evakuasi disiapkan di Banyuwangi Beach, Pantai Boom Marina Bay, Pelabuhan Tanjungwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk.
Selain itu, pos pengaduan keluarga korban juga dibuka di ruang tunggu Pelabuhan ASDP Ketapang untuk menerima informasi dan keluhan dari pihak keluarga.
Hingga Kamis pagi, empat orang berhasil ditemukan selamat setelah menyelamatkan diri menggunakan sekoci.
Mereka adalah Sandi Warlawan (awak kapal), serta tiga penumpang bernama Romi Alfa Hidayat, Mansun, dan Saroji. Keempatnya kini telah dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk.
Langkah Cepat Penanganan
Kapolresta Banyuwangi menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil sejumlah langkah cepat, termasuk berkoordinasi dengan GAPASDAP, BPBD Banyuwangi dan Bali, serta Kesyahbandaran untuk mempercepat proses evakuasi dan pendataan korban.
“Kami terus melakukan pemantauan intensif dan akan segera melaporkan perkembangan terbaru kepada pimpinan dan publik. Harapan kita, seluruh korban dapat segera ditemukan,” tambahnya.
Pihak berwenang masih terus mendalami penyebab pasti tenggelamnya kapal ini, termasuk kemungkinan kelalaian teknis atau faktor cuaca ekstrem.
Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta memberikan ruang bagi tim penyelamat untuk bekerja optimal.
(Kontributor: A. Suherman SH/Red)