Deli Serdang | matanewstv.com
Anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang dari Fraksi Gerindra, Muhammad Dahnil Ginting SE, menunjukkan keprihatinannya atas kondisi ratusan siswa SMP Negeri 2 Galang yang terdampak sengketa lahan.
Pada Selasa (3/12), Dahnil meninjau langsung situasi di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, untuk melihat kondisi para siswa yang terpaksa menumpang belajar di SMP Negeri 1 Galang.
Bangunan sekolah SMP Negeri 2 Galang sebelumnya digusur akibat sengketa lahan antara Pemkab Deli Serdang dengan Yayasan Al Wasliyah. Kini, sebanyak 350 siswa SMP Negeri 2 Galang harus menjalani proses belajar-mengajar secara bergantian di gedung SMP Negeri 1 Galang.
Mereka hanya bisa belajar pada siang hari setelah aktivitas belajar siswa SMP Negeri 1 selesai.
Dalam kunjungannya, Muhammad Dahnil Ginting SE didampingi kader Gerindra, Lom Lom Suwondo. Sebagai bentuk dukungan, mereka membagikan susu kepada para siswa.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Galang, Indrasyah Sitorus, menjelaskan bahwa sengketa lahan ini telah berlangsung sejak Januari 2024.
Bangunan sekolah yang telah berdiri selama puluhan tahun digugat oleh pemilik lahan, dan akhirnya dieksekusi setelah kalah dalam proses hukum.
Indrasyah berharap pemerintah Kabupaten Deli Serdang, melalui Dinas Pendidikan, segera menyediakan lahan baru dan membangun gedung sekolah baru agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
“Kami sangat berharap ada solusi segera. Anak-anak ini butuh tempat belajar yang layak,” ujar Indrasyah.
Muhammad Dahnil Ginting SE turut menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini.
Ia mengimbau pemerintah pusat, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir, untuk turut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dahnil bahkan memohon agar Menteri BUMN dapat menyisihkan sebagian lahan milik PT Perkebunan Nusantara IV di Kecamatan Galang untuk pembangunan gedung SMP Negeri 2.
“Dengan adanya gedung sekolah yang baru, anak-anak ini bisa belajar dengan lebih baik dan nyaman. Saya harap pemerintah pusat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Dahnil.
Sengketa lahan yang menimpa SMP Negeri 2 Galang tidak hanya mengganggu aktivitas belajar-mengajar, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya perhatian pemerintah terhadap fasilitas pendidikan.
Masyarakat sekitar mendesak agar pemerintah segera bertindak memastikan hak pendidikan siswa tidak terusik oleh persoalan yang berlarut-larut.
Kasus ini menyoroti perlunya penyelesaian sengketa lahan secara adil dan cepat, terutama yang melibatkan fasilitas publik seperti sekolah.
Warga berharap tindakan nyata dari pihak berwenang untuk segera mengatasi masalah ini demi masa depan generasi muda.
(Nain)
