matanewstv.com
Deliserdang – Rapat Persiapan Antisipasi mendaratnya Pengungsi Rohingya di Wilayah sepanjang garis Pantai Labu Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera utara.
Bertempat di Aula Kantor Camat Pantai Labu, Rapat di gelar pada hari Selasa, 09 Januari 2024 Sekira Pukul 10.30 Wib, dan di hadiri M. Faisal SSTP. M.AP (Camat Pantai Labu), KAPTEN INF. M. Yasir Arif (Danramil 23 Beringin/P. Labu diwakili Wadanramil 23 Beringin/P. Labu), AIPDA Asmadi (yang mewakili Kapolsek Pantai labu), Rofiq (PosdaMardan PosMar Pantai Labu), IPDA Turisno (Pol Airud P. Labu), Syamsul Bahri (KADES Pantai Labu Pekan), Muliadi (KADES Rugemuk), Abu Dardak (Kadus I Sei Tuan), Tuah (Mewakili Masyarakat Rugemuk), Selamat (Mewakili masyarakat P. Labu Pekan).
Rapat dipimpin langsung oleh Camat Pantai Labu, dalam penjelasannya Ia mengatakan “Dalam rangka Mengantisipasi Pendaratan Pengungsi Rohingya, yang saat ini telah ada mendarat di Desa Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli, Muspika akan mengambil tindakan untuk menolak Pendaratan Pengungsi Rohingnya, mulai hari ini kita akan lakukan sudah menjaga pesisir pantai.” (Ungkapnya)
“Kami meminta bantuan informasi dari Masyarakat nelayan, Agar tidak terjadi seperti kejadian di Labuhan Deli mereka masuk Pukul 04.00 WIB sebanyak 157 Orang yang mendarat.” (Lanjutnya)
Perwakilan dari Desa diminta untuk menyampaikan kepada Masyarakat, sekarang kapal sudah ditengah laut dan mereka mencari kelengahan kita, mari kita antisipasi Kedatangan mereka sekarang.
Sementara dari Pol AIRUD mengatakan “Kita berkumpul bersama membahas Kemungkinan masuknya sejak tanggal 07 Januari 2014 sampai hari ini, dan kami Melaksanakan Patroli rutin, sampai saat ini belum ada kami mendapat informasi kedatangan Warga Rohingya.”(Ujarnya)
“Kami berharap kalau ada informasi tersebut agar dilaporkan kepada pihak berwajib dan kedepannya dengan ada kekompakan kita untuk menjaga Daerah kita.” (lanjutnya)
Kemudian dari KAMLA Mengatakan “Mohon maaf..Kenapa kita kumpul disini..? Masalahnya tentang Rohingya kalau sudah mendarat susah diusir, pasti diurus oleh Pemerintah, satu satunya cara harus diusir sebelum mereka mendarat.”
“Kenapa mereka lari ke Indonesia..? Karena pesisir kita dipenuhi oleh masyarakat, makanya mereka gampang berbaur, supaya apapun kejadian kami mohon bantuan kerjasamanya untuk menghalau atau mengusir mereka, kalaupun ada orang asing datang segera laporkan, agar tidak terjadi keributan.”
“Mereka masuk dengan berbagai cara, misalnya kapal mereka dibocori, mesin mereka di rusaknya sendiri sehingga sulit untuk mengusir mereka lagi, Mohon di foto dan buat dokumentasi, kalau ada mereka masuk.” (Pungkasnya)
Dari Wadanramil 23/Brg mengatakan “Kami Menyarankan agar kita membuka Posko Bersama di 2 titik.
– Titik 1 : Di Pintu Masuk Pengungsi atau di Desa Sei Tuan
– Titik 2 : Di Pantai labu Atau di Desa Rugemuk.
Setiap Pos melibatkan Unsur dari Kecamatan/Trantib, Babinsa, Polsek, Polairud, Kamla dan Perangkat Desa serta Warga.”
dari Polsek Pantai Labu mengatakan “Pada tahun 2023, ada pengungsi dari Aceh yang terdampar di Desa Bagan dan kita amankan di Masjid Bagan, Sebanyak 1 (Satu) Orang dan tindak lanjutnya kita laporkan ke Imigrasi kalau ada informasi seperti itu tolong segera laporkan agar bisa kita panggil pihak yang terkait.”(tegasnya)
Dan dari Pihak Kecamatan mengatakan “Untuk Posko bisa kita buat dan kita gilirkan penjaganya dari setiap Perwakilan, Patroli pesisir kita jalankan, Informasi dari Masyarakat harus ditingkatkan dan Membuat Posko di dua titik pantai segera dilaksanakan.” (Pungkasnya)
Hingga berita ini diturunkan, Rapat berjalan dengan tertib dan kondisif, sekira Pukul 11.38 Wib. Rapat selesai.
(T. Siddik)