Majalengka, Jawa Barat MATANEWSTV com — Sikap arogan ditunjukkan oleh Kades Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Dulmanan, saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait viralnya video seorang warga dengan kondisi rumah yang memprihatinkan karena tidak tersentuh bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Alih-alih memberikan klarifikasi, Dulmanan justru melontarkan ancaman kepada para wartawan.
Melalui pesan WhatsApp, Dulmanan menantang wartawan untuk bertemu dan membawa “pasukannya” serta “saudaranya”. Ia juga melontarkan kata-kata kasar dan tidak pantas kepada wartawan.
Tindakan Dulmanan ini jelas merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Ketua Umum Gawaris Jawa Barat, Asep Suherman, mengecam keras perbuatan Kades Panjalin Lor tersebut.
Ia menilai bahwa tindakan Dulmanan telah melukai perasaan insan pers dalam menjalankan tugas kontrol sosial.
Asep menegaskan bahwa tugas jurnalis dilindungi oleh undang-undang dan oknum Kades tersebut diduga telah melanggar Pasal 18 ayat 1 Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Pasal tersebut mengatur tentang ancaman pidana bagi setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan pasal 4 ayat (2) dan (3).
Gawaris Jawa Barat dalam waktu dekat akan melayangkan surat klarifikasi kepada Kades Panjalin Lor untuk meminta pertanggungjawabannya.
Jika Kades Panjalin Lor tidak mengindahkan surat klarifikasi, Gawaris Jawa Barat akan membuka laporan pengaduan ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH).
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pejabat publik untuk menghormati hak-hak jurnalis dalam menjalankan tugasnya.
Kekerasan dan ancaman terhadap jurnalis tidak dapat dibenarkan dan harus ditindak tegas.
(Nain)
Related posts:
