matanewstv.com
Belawan – Perkelahian antar kelompok kembali terjadi lagi di Wilayah Belawan, (14/01/2024).
Kali ini Korban nya Merupakan Seorang Pemuda yang tinggal Jalan Ujung Tanjung, Lingkungan XV, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan.
Muhammad Rendi Pranata (18) menjadi korban kebringasan sekelompok pemuda, kepala remaja tersebut dibacok dengan menggunakan celurit, alhasil kepala remaja tersebut mengalami luka yang cukup besar, dan harus menjalani empat puluh jahitan.
Ketika awak media mendatangi kediaman korban, Selasa (16/01/2024). Muhammad Rendi Pranata (18) mengatakan “Jika perkelahian tersebut berawal dari malam Tahun Baru kemarin, seperti biasa jika sekitaran Jembatan Tibar di Wilayah Kelurahan Bagan Deli, ketika perayaan malam Tahun Baru banyak masyarakat mengunakan perahu untuk berkonvoy sambil menyalakan kembang api.” (Ujarnya)
Namun, pada saat korban sedang menggunakan perahu, perahu tersebut ditabrak oleh salah seorang pemuda yang sebelumnya korban tidak mengenal sama sekali, kemudian setelah perahu korban ditabrak dengan sengaja oleh pemuda tersebut, cekcok mulut terjadi dan hampir menimbulkan perkelahian, tapi sebelum terjadi perkelahian antara keduanya, warga akhirnya cepat meleraikan agar tidak terjadi perkelahian yang lebih parah.
Tapi perkelahian tersebut, tidak selesai pada hari itu juga, pada Minggu dini hari kemarin, dengan menggunakan senjata tajam berupa clurit sekelompok pemuda yang didalamnya ada salah satu orang yang berkelahi dengan korban, datang menghampiri korban, tanpa basa-basi membacok kepala korban, lalu korban sempat melawan, tapi karena dikeroyok akhirnya korban terjatuh dan sempat tidak sadarkan diri.
“Saya sempat dipukuli bang, lalu kepala saya dibacok, karena banyak mengeluarkan darah, akhirnya saya sempat tidak sadarkan diri,” (ucapnya)
Tak lama kemudian warga membawa korban ke RS Mitra Medika Marelan, namun karena terkendala biaya, dan BPJS korban tidak ada ,
Maka Rumah Sakit Mitra Medika Marelan merujuk korban agar dibawa ke rumah sakit Bina Kasih Medan, karena jarak yang cukup jauh, akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit TNI AL Belawan.
Lagi-lagi karena masalah biaya dan BPJS Rumah Sakit TNI AL menolak, dan akhirnya korban dibawa oleh keluarga untuk menjalani perawatan dirumah saja.
Nurhayati (Nenek korban) mengatakan “belum membuat laporan ke pihak kepolisian, karena pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui prosedur dalam membuat laporan kasus tersebut.” (Ungkap Sang Nenek)
“Maklumlah pak, karena saya orang tidak sekolah dan sudah tua, saya gak tau dan bingung, tidak ada pendamping dalam membuat laporan ke polisi”, (ucapnya sambil terisak sedih)
“Ia berharap pada pemerintah, agar jembatan Tibar itu diputis atau dihancurkan saja, semenjak ada jembatan tersebut sepuluh tahun lalu, banyak kali perkelahian antar pemuda si jembatan tersebut.”
“Padahal sebelum jembatan itu ada, tidak ada perkelahian disitu.” (Lanjutnya)
Kapolsek Medan Belawan, KOMPOL Henman Limbong ketika dikonfirmasi mengatakan “Kami saat ini belum mengetahui kabar tersebut, karena korban belum membuat laporan atas kejadian ini,” (Jelasnya).
(Nain)