matanewstv.com | | Medan – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan menyalurkan bantuan sembako kepada ratusan nelayan tradisional di wilayah Belawan. Pada Hari Rabu 31/01/2024
Bantuan tersebut diberikan untuk membantu para nelayan yang tengah menghadapi kesulitan mencari nafkah di laut.
Ketua DPC HNSI Kota Medan, Rahman Grafiqi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap para nelayan kecil yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Belawan.
Menurutnya, para nelayan telah berkontribusi besar dalam menyediakan asupan gizi bagi masyarakat.
“Nelayan adalah pahlawan gizi,” ujar Rahman Grafiqi. “Merekalah yang menyediakan ikan dan hasil laut lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.” Ungkapnya
Rahman Grafiqi menjelaskan bahwa para nelayan tradisional di Belawan saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, seperti pencemaran limbah, meningkatnya jumlah sampah, dan kerusakan ekosistem laut. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk mencari nafkah di laut.
“Bantuan sembako ini merupakan upaya kami untuk membantu para nelayan dalam kondisi sulit,” kata Rahman Grafiqi.
Bantuan sembako tersebut disalurkan kepada 372 nelayan tradisional dari 7 Kelurahan di Belawan. Setiap nelayan menerima paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan Uang untuk mengurangi beban sa’at melaut.
Rahman Grafiqi berharap agar instansi terkait, seperti Dinas Perikanan dan pengusaha perikanan kelautan di sekitar Belawan, dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi nelayan.
Ia juga berharap agar masalah-masalah struktural yang dihadapi oleh komunitas nelayan di Belawan dapat segera diselesaikan.
Selain memberikan bantuan sembako, DPC HNSI Kota Medan juga berupaya untuk mengangkat isu-isu kritis yang dihadapi oleh para nelayan. Salah satu isu yang diangkat adalah akses terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Rahman Grafiqi mengatakan bahwa para nelayan sering kesulitan untuk mendapatkan BBM dengan harga yang terjangkau. Hal ini disebabkan oleh adanya potensi pengendalian BBM oleh kelompok tertentu (mafia hitam).
“Kami telah membentuk kantor bantuan hukum untuk mengatasi masalah ini,” kata Rahman Grafiqi.
Rahman Grafiqi berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Ia meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap akses BBM bagi para nelayan
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesejahteraan para nelayan dapat terdongkrak.
Selain itu, perhatian lebih dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah struktural yang dihadapi oleh komunitas nelayan di wilayah Belawan.(Red/FS)