Matanewstv.com, MEDAN – Peristiwa banjir di Wilayah kota Medan, Sumatera Utara khususnya kota Medan bagian Utara terjadi kembali. Banjir masih menggenangi di empat kecamatan kota Medan,seperti kecamatan medan marelan,Belawan,dan Medan Labuhan setelah hujan deras kembali mengguyur pada Minggu (8/9/2024) sore hingga Senin (9/9/2024) dini hari.
Hingga sampai malam ini,banjir masih belum juga tampak surut,bahkan hujan juga terus turun,dimana ribuan rumah penduduk masih banyak yang terendam banjir.
Berbagai macam dampak penyakit juga sudah melanda masyarakat mulai dari gatal gatal,demam bahkan hewan buas juga sudah sering masuk kerumah warga.
Juni,salah satu warga medan labuhan seorang IRT dipenuhi rasa takut untuk tidur.
“Ada ular kobra pak sekitar 2 meter masuk kerumah kami,kayak mana mau tidur pak udah lah banjir gak surut surut,kaki pun gatal gatal,tambah lagi hujan terus,eh malah masuk pulak ular kobra kerumah kami,”ujarnya Juni.
Lebih lanjut, ujarnya akibat banjir karena genangan air Anaknya pun mulai terserang penyakit. Tak hanya itu saja namun barang-barang perabotan miliknya banyak yang rusak,sepeda motor pun juga mogok.
Selain itu,banjir juga sudah memakan korban jiwa,warga perumahan BTN kelurahan Besar lingkungan 11,harus meregang nyawa,sabtu(7/9) diduga akibat terkena arus listrik karena banjir.
Hal yang sama juga diungkapkan warga Kelurahan Sei Mati Ali mengatakan akibat tingginya curah hujan yang menguyur wilayah Medan Utara mengakibatkan banjir menggenangi di berbagai daerah seperti kawasan Sei Mati Perumahan TKBM Simpang Kantor Marelan Pekan Labuhan Pekong Simpang Kantor, Cingwan Yong Panah Hijau Kampung Besar dan daerah lainya yang terdampak banjir akibat air hujan untuk itu.
“Saya mengharapkan kepada Pemerintah Kota Medan untuk serius mengatasi persoalan banjir di karenakan air hujan yang melanda kepemukiman warga dan badan Jalan serta drainase yang kurang berfungsi,”harapnya.
Tak hanya itu, peristiwa banjir juga menjadi perhatian Ketua DPC Perkumpulan PENJARA (Pemuda Nusantara jawa Sumatera) Kota Medan Washington sipahutar.
“Banjir merupakan salah satu bencana alam yang tak tau kapan akan datang,namun kita semua tau permasalahan dimedan utara ini paling parah adalah banjir,dari dulu keseriusan pemko medan dalam menangani masalah banjir ini kesannya belum terlaksana,”ujar pahutar.
“Kita juga sudah lihat dibeberapa titik banjir mulai hari jumat hingga saat ini,minggu(8/9/2024),bahkan di beberapa pemberitaan rekan rekan awak media sudah ramai diberitakan soal banjir,namun sangat disayangkan,pemko medan kesannya tutup mata,”tambahnya.
Menurutnya, Sudah memasuki 3 hari banjir melanda,namun satu pun tak terlihat posko kesehatan,tenda pengungsian,dapur umum dari pemko medan ,meskipun Boby mencalonkan jadi calon gubernur harusnya sebagai walikota medan beliau peka terhadap kondisi warganya yang saat ini dilanda musibah banjir.
“Begitu juga untuk anggota DPRD Medan juga kesannya tampak kurang peduli dan peka terhadap kondisi warganya saat banjir,tak seperti masa pencaleg kan dulu,yang mana kami pantau setiap ada permasalahan seperti banjir, cepat turun kelokasi bahkan memberikan bantuan ke warganya,”cetusnya.
“Kami juga berharap agar kiranya Pemko medan lebih mengevaluasi permasalahan utama dari banjir ini,seperti yang disampaikan oleh masyarakat yakni masalah drainase yang kurang berfungsi dengan baik,”tutupnya. (Rill)